Pada sebuah proses produksi tervalidasi, diperoleh data berat rata-rata tablet adalah 300,5 mg dengan standar deviasi 10,3 mg dan jumlah sampel yang diperiksa 20 tablet. warning limit: $$ 300,5 \pm \frac{2 \times 10,3}{\sqrt{20}} $$ atau upper warning limit = 305,1 mg dan lower warning limit = 295,9 mg. action limit: $$ 300,5 \pm \frac{3 \times 10,3}{\sqrt{20}} $$ atau upper action limit = 307,4 mg dan lower action limit = 293,6 mg. kemudian dilakukan proses produksi tablet dari bets ke bets dan diukur berat tablet yang dihasilkan. Hasil pengukuran ini diringkas sebagai berikut : bets berat tablet (mg) 1 302.4 2 298.4 3 300.2 4 299.0 5 300.4 6 302.4 7 300.3 8 299.0 9 300.8 10 301.5 11 301.6 12 301.3 13 301.7 14 303.0 15 300.5 16 299.3 17 300.0 18 299.1 19 300.1 20
Dalam pengembangan molekul obat baru, pemodelan in silico untuk memprediksi aktivitas calon obat saja tidak cukup. Toksisitas suatu molekul juga perlu diprediksi untuk memastikan keamanan obat. Saat ini telah tersedia banyak sekali bank data mengenai sifat-sifat molekul baik obat maupun drug-like molekul, atau senyawa kimia lainnya, termasuk toksisitasnya. Maka orang sudah mengembangkan aplikasi-aplikasi berbasis web untuk mencari hubungan struktur molekul dengan toksisitas guna memprediksi toksisitas suatu molekul kandidat obat. Salah satu aplikasi berbasis web yang sudah dikembangkan adalah eMolTox (http://xundrug.cn/moltox). Aplikasi ini dapat digunakan untuk membantu peneliti dalam memprediksi toksisitas suatu molekul dan lebih lanjut akan menuntun para peneliti untuk memperoleh molekul kandidat obat yang tidak hanya manjur tetapi aman. Langkah-langkah melakukan prediksi toksisitas suatu molekul sangat mudah yaitu : 1. Memasukkan struktur molekul dengan cara menggambar atau memasuk