Untuk membuktikan kesahihan suatu metode analisis yang baru saja dikembangkan, dapat dilakukan suatu uji banding. Dalam uji banding ini, hasil pengukuran dari metode yang baru dibandingkan dengan metode resmi (official method) yang sudah mengalami beberapa proses pengujian mulai dari validasi sampai dengan uji profisiensi.
Perbandingan hasil pengukuran dua metode analisis ini dilakukan dengan menggunakan sampel yang sama. Suatu kelompok sampel di-split (dibagi dua). Sebagian diuji dengan metode baru dan yang lainnya diuji dengan metode standar. Dengan demikian diperoleh dua kelompok data hasil pengukuran yang merupakan data berpasangan karena berasal dari suatu set sampel yang sama. Perbedaan rerata dua buah data berpasangan ini dapat dilihat menggunakan uji t berpasangan apabila selisih dua data tersebut terdistribusi normal.
Sebagai contoh, dalam sebuah percobaan, dilakukan pengukuran kadar parasetamol dalam 10 buah tablet menggunakan dua metode analisis yang berbeda yaitu spektrofotometri UV dan spektrometri reflektan inframerah dekat. Pada akhir percobaan diperoleh data konsentrasi parasetamol (%b/b) sebagai berikut :
UV : 84,63; 84,38; 84,08; 84,41; 83,82; 83,55; 83,92; 83,69; 84,06; 84,03
Inframerah : 83,15; 83,72; 83,84; 84,20; 83,92; 84, 16; 84,02; 83,60; 84,13; 84,24
Untuk menjawab pertanyaan apakah kedua metode tersebut memberikan hasil yang sama untuk mengukur konsentrasi parasetamol dalam tablet, ada dua langkah yang harus dilakukan yaitu memastikan bahwa selisih kedua data terdisrtribusi normal menggunakan uji Shapiro-Wilk dan baru kemudian melakukan uji t berpasangan.
Secara singkat hasil perhitungan dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Uji Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa W = 0,878, p = 0,125 (p<0,05) dengan demikian dapat dipastikan bahwa data terdisitribusi normal.
Uji t berpasangan menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata kedua kelompok data adalah 0,159, t = 0,882, p = 0,401 (p>0,5).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua buah kelompok data tersebut tidak berbeda signifikan. Atau dengan kata lain, kedua buah metode analisis (spektroskopi UV dan Inframerah) memberikan hasil yang sama untuk mengukur kadar parasetamol dalam tablet.
Referensi :
Perbandingan hasil pengukuran dua metode analisis ini dilakukan dengan menggunakan sampel yang sama. Suatu kelompok sampel di-split (dibagi dua). Sebagian diuji dengan metode baru dan yang lainnya diuji dengan metode standar. Dengan demikian diperoleh dua kelompok data hasil pengukuran yang merupakan data berpasangan karena berasal dari suatu set sampel yang sama. Perbedaan rerata dua buah data berpasangan ini dapat dilihat menggunakan uji t berpasangan apabila selisih dua data tersebut terdistribusi normal.
Sebagai contoh, dalam sebuah percobaan, dilakukan pengukuran kadar parasetamol dalam 10 buah tablet menggunakan dua metode analisis yang berbeda yaitu spektrofotometri UV dan spektrometri reflektan inframerah dekat. Pada akhir percobaan diperoleh data konsentrasi parasetamol (%b/b) sebagai berikut :
UV : 84,63; 84,38; 84,08; 84,41; 83,82; 83,55; 83,92; 83,69; 84,06; 84,03
Inframerah : 83,15; 83,72; 83,84; 84,20; 83,92; 84, 16; 84,02; 83,60; 84,13; 84,24
Untuk menjawab pertanyaan apakah kedua metode tersebut memberikan hasil yang sama untuk mengukur konsentrasi parasetamol dalam tablet, ada dua langkah yang harus dilakukan yaitu memastikan bahwa selisih kedua data terdisrtribusi normal menggunakan uji Shapiro-Wilk dan baru kemudian melakukan uji t berpasangan.
Secara singkat hasil perhitungan dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Uji Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa W = 0,878, p = 0,125 (p<0,05) dengan demikian dapat dipastikan bahwa data terdisitribusi normal.
Uji t berpasangan menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata kedua kelompok data adalah 0,159, t = 0,882, p = 0,401 (p>0,5).
Visualisasi data dengan boxplot |
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua buah kelompok data tersebut tidak berbeda signifikan. Atau dengan kata lain, kedua buah metode analisis (spektroskopi UV dan Inframerah) memberikan hasil yang sama untuk mengukur kadar parasetamol dalam tablet.
Referensi :
- Miller, J. N., & Miller, J. C. (2005). Statistics and chemometrics for analytical chemistry. Harlow, England: Pearson/Prentice Hall.
Komentar
Posting Komentar